Gojlokan, Pembullyan Ala Santri
Bincang Santri - Bully adalah salah kejahatan psikis dimana tersangka akan menjatuhkan mental lawannya, kejadian pembullyan sekarang ini marak sekali dilakukan, seperti halnya di pesantren.
Namun jika orang menyebutnya sebagai pembulliyan, di pesantren santri menyebutnya dengan istilah gojlokan.
Jika pembulliyan menjatuhkan lawannya karena tidak suka, berbeda dengan gojlokan ala santri ini, mereka menggojlok satu sama lain karena sebagai rasa solidaritas.
Loh Kok bisa?
Ya bisa saja, santri itu kebal akan penjatuhan mental seperti itu, karena mereka sadari kecil sudah dilatih, seperti ditinggal orang tua, debat agama dengan forum terbuka, pokoknya jangan sampai ketemu santriwati (mereka ciut nyalinya) XD
Gojlokan ala santri ini bisa berupa pemberian nama khas, padahal mereka sudah diberi nama dan diselamati oleh kedua orang tuanya.
Namun, setibanya di pesantren mereka malah mendapatkan nama baru dari santri lain.
Jadi santri itu punya 2 nama selama hidup ini, nama pemberian orang tua dan nama pemberian pesantren XD.
Pemberian nama khas ini bedasarkan dari face dan tinggkah laku santri.
Jika santrinya kurus, mereka akan mendapatkan gojlokan berupa nama seperti sapu, cagak, togok dan lain sebagainya.
Begitupun dengan santri yang mempunyai tingkah aneh, mereka akan menyebutnya dengan sebutan edan, gilo dan nama nama lain.
Alangkah indahnya jika mereka mendapatkan sebuah nama indah, tapi sungguh sial santri yang mendapatkan nama yang sungguh jelek, seperti boneng, kecut, babi, bahkan tomang XD
Setelah mendapatkan nama khas dari santri senior, mereka setiap harinya akan di gojlok / bully dengan menggunakan nama khasnya.
Awalnya santri baru tidak terima (jelas, karena mereka sudah mendapatkan nama permberian orang tua) XD
Tapi lambat laun, mereka sadar bahwa nama itulah yang akan terkenang di kemudian hari.
Gojlokan ala santri ini bukan hanya berupa pemberian nama saja, ada juga digojlok karena di takzir, melakukan pelanggaran, dan ada juga karena masalah santriwati.
Jika pembaca mempunyai teman santri, coba tanyakan nama pemberian pondoknya XD (yakin pasti punya) XD
Gojlokan tak mengingat tempat dan waktu, terkadang disaat sekolah, kamar, bahkan disuatu majelis.
Tapi paling enak itu disaat semua santri kumpul bersama dan saling menggojlok dengan ditemani secangkir kopi dan rokok.
Momen momen seperti itu yang nantinya akan dirindukan oleh santri yang berstatuskan alumni.
Itulah gojlokan ala santri, jika ada penambahan atau apa saja terkait artikel ini mohon untuk berkomentar di bawah. :)
Jika pembulliyan menjatuhkan lawannya karena tidak suka, berbeda dengan gojlokan ala santri ini, mereka menggojlok satu sama lain karena sebagai rasa solidaritas.
Loh Kok bisa?
Ya bisa saja, santri itu kebal akan penjatuhan mental seperti itu, karena mereka sadari kecil sudah dilatih, seperti ditinggal orang tua, debat agama dengan forum terbuka, pokoknya jangan sampai ketemu santriwati (mereka ciut nyalinya) XD
Gojlokan ala santri ini bisa berupa pemberian nama khas, padahal mereka sudah diberi nama dan diselamati oleh kedua orang tuanya.
Namun, setibanya di pesantren mereka malah mendapatkan nama baru dari santri lain.
Jadi santri itu punya 2 nama selama hidup ini, nama pemberian orang tua dan nama pemberian pesantren XD.
Pemberian nama khas ini bedasarkan dari face dan tinggkah laku santri.
Jika santrinya kurus, mereka akan mendapatkan gojlokan berupa nama seperti sapu, cagak, togok dan lain sebagainya.
Begitupun dengan santri yang mempunyai tingkah aneh, mereka akan menyebutnya dengan sebutan edan, gilo dan nama nama lain.
Alangkah indahnya jika mereka mendapatkan sebuah nama indah, tapi sungguh sial santri yang mendapatkan nama yang sungguh jelek, seperti boneng, kecut, babi, bahkan tomang XD
Setelah mendapatkan nama khas dari santri senior, mereka setiap harinya akan di gojlok / bully dengan menggunakan nama khasnya.
Awalnya santri baru tidak terima (jelas, karena mereka sudah mendapatkan nama permberian orang tua) XD
Tapi lambat laun, mereka sadar bahwa nama itulah yang akan terkenang di kemudian hari.
Gojlokan ala santri ini bukan hanya berupa pemberian nama saja, ada juga digojlok karena di takzir, melakukan pelanggaran, dan ada juga karena masalah santriwati.
Jika pembaca mempunyai teman santri, coba tanyakan nama pemberian pondoknya XD (yakin pasti punya) XD
Gojlokan tak mengingat tempat dan waktu, terkadang disaat sekolah, kamar, bahkan disuatu majelis.
Tapi paling enak itu disaat semua santri kumpul bersama dan saling menggojlok dengan ditemani secangkir kopi dan rokok.
Momen momen seperti itu yang nantinya akan dirindukan oleh santri yang berstatuskan alumni.
Itulah gojlokan ala santri, jika ada penambahan atau apa saja terkait artikel ini mohon untuk berkomentar di bawah. :)
saya juga santri hahaa, buli oh buli ampun dah
BalasHapussaya sering di gojlok oleh teman teman pak haha
BalasHapus