Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mayoran, Tradisi Makan Ala Santri

Mayoran
Bincang Santri - Di pondok pesantren banyak sekali istilah yang munkin hanya bisa kita temui di pesantren, seperti istilah bandongan, kentongan, takziran, lalaran, dan banyak sekali istilah lainnya, munkin suatu saat akan penulis jelaskan satu persatu, tapi kali ini penulis akan membahas istilah mayoran.

mayoran

Apakah sahabat tau apa itu mayoran ? penulis anggap tidak tau ya XD.

Apa itu mayoran ?


Mayoran adalah istilah yang di gunakan oleh para santri untuk makan bersama, sebagai ungkapan rasa syukur atas apa yang terjadi, seperti telah melaksanakan ujian, berakhirnya masa kepengurusan, pelepasan sebelum liburan panjang dan lain sebagainya.

Bukan hanya di hari hari besar saja para santri akan melakukan mayoran, selama ada kepakatan bersama, mayoran bisa saja terjadi kapan saja, 1 minggu sekali atau 1 bulan sekali.

Ruang lingkup mayoran bisa terjadi pada siapa saja, namun yang sering terjadi adalah anggota jamiyah kamar, bahkan bisa jamiyah asrama pesantren, dan bisa saja semua santri pesantren melakukan mayoran.

Penulis sendiri belum tau pasti asal muasal kata mayoran, kenapa bisa disebut mayoran ? wallahu a'lam, bagi kami kata mayoran bukanlah suatu permasalahan, selama kami tidak merusak eksistensi di dalamnya.

Selain mayoran, terkadang santri menyebutnya sebagai lengseran, makan senampan dan yang anti mainstrem adalah satu wadah banyak tangan XD (kayak setan aja ya) XD.

Untuk mengadakan mayoran biasanya santri mengadakan iuran, dan juga bisa mengambil dana dari kas kamar atau asrama.

Jika itu sudah terjadi, para santri akan membeli bahan makanan yanh dibutuhkan, tak perlu enak enak, Tahu, tempe, terong, kangkung, sudah menjadi pelengkap mayoran, kalaupun ingin sedikit enak mereka akan membeli ayam dan ikan.

Karena mereka sadar, bahan makanan bukanlah tolak ukur bisa terjadinya mayoran, banyak tangan dalam satu nampan itu yang sangat dinantikan oleh para santri.

Jika mayoran terjadi, mereka akan makan senikmat munkin tanpa melupakan fakta unik di dalamnya.


Mengingat ingat mayoran, membuat penulis pengen makan aja XD, karena pada saat menulis ini, penulis lagi lapar laparnya XD.

Perlu sahabat ketahui, mayoran bukan hanya sebatas makan bersama, karena didalamnya ada makna makna tersebunyi jika kita telusuri lebih jauh.

1. Pelepas Penat


Semua orang sepakat bahwa kegiatan santri itu serba sibuk, mengingat dari pagi sampai malam mereka akan melakukan kewajibannya sebagai santri.

Karena itulah, mayoran bisa menjadi obat bagi mereka, karena didalamnya mereka bertemu dalam satu nampan dan tak lupa menu didalamnya XD.

2. Icon Kesederhanaan


Seperti yang penulis jelaskan di atas, untuk melakukan mayoran tak perlu dengan makanan yang mewah mewah, tahu tempe disertai sambal itu sudah menjadi syarat untuk melakukan mayoran.

Kalau makannya mewah dan di tempat di mewah, penulis rasa itu bukanlah mayoran, tapi hanya sebatas makan bersama.

Apalagu kalau makannya sendiri sendiri, malah merusak eksistensi mayoran itu sendiri.

3. Icon Kebersamaan


Jika kita melihat orang makan bersama (tak harus mayoran) dalam satu bungkus nasi contohnya, tanpa sadar kita akan berucap "indahnya kebersamaan mereka"

Munkin hanya itu saja yang bisa penulis sampaikan (mulai lapar -_-), jika ada pertanyaan terkait mayoran, mohon untuk berkomentar di bawah ini ya.

11 komentar untuk "Mayoran, Tradisi Makan Ala Santri"

  1. Kalau di pesantren itu enak enggak sih ? Soalnya saya disuruh sama orang tua ke pesantren :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di pesantren itu enak banget mas, enaknya ya kita bisa belajar mandiri, gak enaknya ya jauh dari orang tua dan masih banyak lagi

      Hapus
  2. Memang menyenangkan jika makan bersama..tapi mayoran bisa saat bukber gk min?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bukbernya senampan isi 10 orang masih bisa disebut mayoran :)

      Hapus
  3. saya adalah mantan santri dan sangat ingat dengan moment tersebut, bikin kangen kalau baca artikel ini. memang kehidupan santri sangat2 membantu dalam membangun kebersamaan dan persaudaraan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah tujuannya memang seperti itu, agar alumni pesantren bisa bernostalgia kembali :D

      Hapus
  4. Jadi ingat masa masa di Kobong hehe , Alhamdulillah tradisi mayoran masih tetap ada

    BalasHapus
  5. Wah..ternyata anak pesantren amak gitu yah..pantas teman sy pindah lagi ke pesantren

    BalasHapus
  6. Makan senampan seperti ini sangat membantu menguatkan jalinan silaturahim antara santri. Saya mau tau bahwa istilah makan senampan disebut mayoran.

    BalasHapus