Bagi Santri Ngalap Berkah Itu Segalanya
Bincang Santri - Bagi kalangan yang tak pernah mengenyam pendidikan pondok Pesantren, munkin akan sedikit asing dengan istilah ngalap berkah atau barokah (mengambil berkah atau tabarukkan), sering kita menemukan dikit dikit orang berkata "semoga berkah atau barokah", lalu apa sih makna dari berkah itu sendiri.
Pengertian Berkah
Banyak sekali definisi dari berkah, seperti yang dijelahkan dalam sebuah kitab kuning (penulis lupa namanya), Albarakatul ziyadatul khoir artinya berkah adalah bertambahnya kebaikan.
Bertambahnya kebaikan bagaimana?
Setiap harinya kebaikan dalam hidup kita selalu bertambah apakah itu berkah?
Ya, jika memang seperti itu hidup anda berarti berkah.
Seperti contoh lagi, terdapat 2 orang, 1 kaya dan 1 nya sangat miskin, namun dalam kesehariannya orang kaya tersebut selalu diliputi keresahan dan keserakahan yang mengakibatkan kurangnya dari harta tersebut.
Biasanya ini terjadi pada orang yang mendapatkan uang dari pekerjaan haram.
Berbeda dengan orang miskin itu, mereka selalu bersyukur dengan apa yang mereka punya, padahal jika dibandingkan dengan orang lain, mereka hidup serba keterbatasan tapi sifat syukur yang mereka punya membawa sebuah keberkahan dalam rezekinya.
Sedikit paham tentang berkah?
Itu hanya sebagian dari definisi makna berkah, ada juga yang berasal dari alquran serta hadist, namun kami tak membahas itu, jika dibahas dan dikaji lebih lama akhirnya cerita tentang santrinya akan hilang XD.
Kembali ke pembahasan.
Ngalap berkah bagi santri adalah segala galanya, dengan berkah yang didapat dari pondok pesantren dan juga para masyaikh (kyai) harapanya saat kita berstatus alumni, apa yang didapat dapat bermanfaat bagi keluarga, masyarakat serta negara XD.
Penulis pernah mendengar dari seorang kyai , beliau berkata "Pondok pesantren itu tempatnya mencari berkah, bukan ilmu, kalau hanya mencari ilmu saja ya jangan di pondok"
Dipikir secara logis memang tidak masuk akal karena apa yang beliau pikirkan tak sebanding dengan yang kita pikirkan.
Munkin karena faktor maqomnya berbeda.
Tapi untuk memperkuat dawuh / perkataan beliau, banyak sekali di temukan santri pintar, bahkan apa yang diajarkan kepada mereka dalam sekejap mereka dapat memahami, hafalan lancar, setoran yang ditakuti oleh santri mereka laksanakan dengan baik.
- Baca Juga : Setoran, kegiatan menakutkan bagi santri
Tapi kurangnya orang pintar seperti itu, terkadang mereka lupa atau jarang sekali ngalap berkah alhasil ketika mereka keluar dari pesantren mereka tak dapat memaksimalkan apa yang mereka dapat.
Berbeda dengan santri bodoh namun ia selalu ngalap berkah dimanapun ia berada, selama punya ada kesempatan ia akan memanfaatkan momen itu sebaik munkin, alhasil ngalap berkah yang ia lakukan berbuah manis di kemudian hari.
Secara logika memang tak masuk akal, namun itulah kenyataannya.
Itulah mengapa ngalap berkah adalah segala galanya bagi santri.
Tanpa berkah munkin segala galanya takkan pernah katut (ngikut)
Lalu bagaimana cara santri mengaplikasikan ngalap berkah?
Banyak sekali cara untuk mengaplikasikan ngalap berkah salah satunya ialah dengan cara berbakti kepada pondok pesantren, melakukan semua kegiatan serta dan menjauhi semua yang di larang.
Tapi banyak sekali kok santri nakal yang selalu melanggar aturan yang ada.
Untuk mengimbangi dosanya, santri sering sekali berebutan untuk nyapu di ndalem (rumah) kyai, terkadang mereka menyimpannya dan tak seorangpun yang tau, pagi pagi udah nyapu di ndalem, alasannya cuman satu ngalap berkah.
Ada juga, setelah melaksanakan kegiatan mengaji, biasa kyainya disuguhi kopi, teh, susu dan minuman lainnya (tergantung kyainya suka apa), setelah kyai beranjak pergi dari majelis pengajian, santri malah berebut untuk mendapatkan minuman itu.
Jikalau rela, santri yang mendapatkan pertama kali akan membagikan minuman itu dengan temannya.
Sialnya ada juga santri disaat pengajian terlelap dalam mimpi indahnya, tak tahu malu, sebangunnya ia malah langsung berebut minuman itu, siapa cepat dia dapat XD
Jika keadaan itu terdapat 2 minuman, satunya sisa kyai dan satunya minuman mahal, niscaya mereka akan memilih minuman sisa itu.
Ngalap berkah itulah yang ada dipikiran santri.
Mencium tangan kyai juga merupakan ngalap berkah versi santri, dengan mencium tangan kyai harapannya berkahnya sampai ke santri tersebut.
Karena hal semacam itu adalah pertanda bahwa santri benar benar mencintai gurunya, kalau sudah cinta kepada yang dicintai allah, maka allah akan memudahkan segala urusannya.
Tapi apakah hal semacam itu (ngalap berkah) menjadi tolak ukur kesuksesan santri.???
Memang ngalap berkah adalah segala galanya bagi santri, tapi santri juga paham, jikalau hanya mengandalkan itu mereka akan keluar dari namanya mencari ilmu.
Jadi disamping mencari ilmu mereka juga mencari barokah.
Itulah ngalap berkah yang penulis maksud, semoga hal semacam ini takkan hilang ditelan kerasnya zaman, jika ada penambahan atau apa saja terkait artikel ini, mohon untuk berkomentar di bawah ini :)
yup setuju utamakan keserakahan dulu gan karena percuma banyak tapi gk berkah ...
BalasHapushahaha itu typo atau bagaimana pak, yang bener berkah bukan serakah
Hapussetuju saya sama artikel anda
BalasHapusane selalu penasaran sama anak santri walaupun ane blm pernah nyantren :v
BalasHapussangat baik artikel gan kata - katanya mudah dimengerti
BalasHapusTerkadang malah keserahan yg meluas sedangkan untuk mencari berkah malah sedikit
BalasHapusKeberqahan itu penting dalam setiap romantika kehidupan suatu harapan yang selalu ada jika kita mendapatkan sesuatu menjadi pembawa berqah bagi keluarga tercinta sehingga nikmatnyapun terasa berbeda. Jika hidup ingin indah maka berusahalah untuk selalu mendapatkan sesuatu yang mendatangkan berqah.
BalasHapusSemoga hidup kita menjadi berkah, amiin :)
Hapus