Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku Rindu Masa Masa Di Pesantren

Bincang Santri - Sebut saja namaku gilang, aku adalah santri dari pesantren x, Umurku sekarang memasuki 22th, dan sudah dikatakan anak yang lepas dari masa kelabilan, bukan karena atas dasar disuruh orang tua, aq mondok karena keinginanku sendiri.


Jika orang berfikir bahwa mengenyam pendidikan di pesantren mengambil masa masa indah remaja, sungguh mereka salah.

Jikalau ada permintaan untuk kembali ke pondok pesantren, niscaya aku akan memenuhinya.

Entah kenapa, masa masa itulah yang membuat aku selalu tertawa di saat keadaan jenuh dan bosan.

Masa masa itulah yang dapat membuatku bersyukur atas adanya tantangan zaman ini

Dan karna masa masa indah itulah yang membuat daya ingatku semakin terasah.

Di depan rumahku, dengan ditemani secangkir kopi dan senja dipagi hari, serta beralaskan tikar.

Aku rindu masa masa indah itu.

Masa Masa indah dimana pada jam segini, di pondok pesantren pengurus membangunkan para santri untuk melakukan sholat shubuh berjamaah.

Aku adalah termasuk salah satu santri yang susah untuk dibangunkan, berbagai cara dilakukan akhirnya aku terbangun.

Namun, bukannya untuk melaksakan sholat, tapi aku malah pergi mencari tempat tidur lain.

Pengurus pesantren menemukanku lagi, mereka membangunkanku, seperti tadi, aku terbangun dengan niat berpindah tempat.

Untuk ketiga kalinya, mereka para pengurus membangunkan ku dengan sebuah cambukan, aku terbangun dan berkata "Kalau bangunin itu dengan cara yang bener dong"

Jika dibandingkan dengan yang lain, aku adalah santri yang disegani oleh teman teman, dan termasuk santri berani dikalanganku.

Begitu kurang ajarnya diriku, memperlakukan mereka (pengurus) seperti itu, mau tak mau, akhirnya aku ditakzir karena permasalahan itu

Aku rindu masa masa indah di pesantren itu.

Ku tuangkan secangkir kopi, lalu menyeduhnya secara perlahan, sambil berkata dengan senyuman "dulu aku begitu kurang ajar"

Aku rindu masa masa di pesantren itu.

Dulu aku menyeduh kopi ini secara berlima dengan kawan kawan dekatku, namun kini aku menyeduhnya sendirian.

Biasanya kami selepas dari penatnya kegiatan, menyempatkan untuk mampir ke sebuah warung di pinggir asrama.

Kami bercanda ria, menggojlok satu sama lain, namun tak ada yang marah.


Kami juga memperbincangkan bagaimana nantinya jika salah satu dari kami atau semua meninggalkan pesantren.

Dan kenyataan itu benar benar terjadi, karena ada permasalahan, akhirnya aku adalah orang pertama di antara berlima yang keluar dari pesantren.

Dan pada akhirnya status alumni pun kudapat.

Munkin sekarang telah menjadi pengurus untuk pengabdian mereka terhadap kyai ataupun pondok pesantren.

Ingin sekali rasanya mengulangi masa masa indah itu.

Masa masa indah makan senampan, susah senang bersama bahkan di takzirpun bersama.

Semoga kita dapat bertemu kembali sobat, salam temanmu gilang.

Posting Komentar untuk "Aku Rindu Masa Masa Di Pesantren"