Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Pahlawan Dari Kalangan Santri

Bincang Santri - Sadari kecil, kita sudah dikenalkan oleh guru kita tentang pahlawan pahlawan nasioal seperti Ir Sukarno, Bung Hatta, Jendral Ahmad Yani dan pahlawan nasional lainnya, mereka semua adalah pahlawan yang membebaskan negara dari segala bentuk penjajahan, bahkan dari sekian banyak pahlawan, ada 5 pahlawan yang notabenya adalah seorang santri.

pahlawan santri kh hasyim asyari

Munkin hanya segelintir masyarakat yang mengetahui bahwa ada pahlawan yang berlatar belakang santri.

Bahkan bisa dibilang pahlawan pahlawan itu sangat berpengaruh di era penjajahan.

Tapi sayang, ada beberapa faktor yang menterbelakangi tidak taunya masyarakat akan hal itu.

Salah satunya adalah pembelokan sejarah dari rezim orde baru, mereka sengaja menghilangkan para pahlawan itu dari kurikulum pendidikan.

Meskipun begitu ada beberapa saksi sejarah yang mempertahankan kesejarahan tersebut agar para penerus bangsa bisa mengenang beliau beliau semasa hidupnya.

Lalu, Siapakah 5 pahlawan dari kalangan santri itu?

1. KH Hasyim Asyari


Pahlawan pertama dari kalangan santri adalah KH Hasyim Asyari, beliau adalah pendiri organisasi Nahdhatul Ulama atau biasa dikenal dengan sebutan NU sedangkan warganya dikenal dengan sebutan nadliyin.

KH Hasyim asyari lahir di kota demak pada tahun 1875, sepulangnya dari tanah suci, beliau mendirikan pondok pesantren tebuireng di kawasan jombang.

Dulu, setelah negara pertiwi mengumumkan kemerdekaannya tepat pada tanggal 17 Agustus 1945.

Ternyata ada beberapa negara yang tidak mengakui kemerdekaan indonesia

Hingga terjadilah peperangan demi mempertahankan kemerdekaan tersebut.

Salah satu perang fenomenal hingga saat ini adalah perang 10 november yang terjadi di kota surabaya

Jika dibandingkan dengan para penjajah, perlengkapan para pahlawan kita terdahulu masih tergolong jauh dan minim sekali.

Meskipun begitu, arek arek suroboyo dapat mengepak penjajah itu dari kota surabaya, dan sebagai peringatan untuk penjajah lainnya.

Lalu siapakah dalang dibalik semua ini?
Kenapa bisa arek arek suroboyo mengusir para penjajah, sedangkan mereka hanya bersenjatakan bambu?

Resolusi jihad jawabannya.

Sebelum perang 10 november dimulai Ir soekarno mengirim surat kepada KH Hasyim Asyari mengenai hukum membela negara yang di jajah.

Beliau KH hasyim asyari tidak langsung menjawab, tapi beliau mengumpulkan para kyai jawa-madura guna membahas hukum tersebut.

Hingga muncullah fatwa bahwa hukum membela negara dari penjajah adalah wajib dan orang yang meninggal dijamin masuk surga.

Fatwa itu kemudian dikenal dengan sebutan Resolusi jihad.

Setelah mendengar akan adanya resolusi jihad, semua umat islam surabaya dan sekitarnya, dengan gagahnya melawan para penjajah hingga mundur.

Bagaimana tidak?

Mereka yang mati sudah terjamin masuk surga, apalagi yang memfatwakan tersebut adalah para ulama yang keshohihannya terjamin.

Tapi sayang, lagi lagi karena ulah beberapa orang yang tidak bertanggung jawab, resolusi jihad dihilangkan dari kurikulum pendidikan.

Oleh karenanya sedikit sekali orang yang mengatahui tentang resolusi jihad.

KH hasyim asyari kembali ke rahmatullah pada tahun 1947 dengan meninggalkan karya karya kitab, salah satunya bernama adabul ta'lim wa muta'allim yang berisikan pesan pesan untuk santri.

2. KH Ahmad Dahlan.


Pahlawan ke 2 dari kalangan santri adalah KH Ahmad Dahlan, beliau dulu dikenal dengan sebutan muhammad darwis, sepulangnya dari tanah suci beliau berganti nama Ahmad Dahlan.

Beliau lahir di kota yogjakarta pada bulan 1 agustus tahuj 1868, seperti halnya KH Hasyim Asyari, beliau KH ahmad dahlan adalah pendiri organisasi muhammadiyah.

Cita cita muhammadiyah adalah melakukan pembaruan di nusantara pertiwi, oleh karena itu sebagai pendiri organisasi muhammadiyah, KH ahmad dahlan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan amal menurut tuntutan Al Quran dan Hadist.

Atas jasanya dalam pembaruan pendidikan, KH Ahmad dahlan ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Semasa hidupnya beliau menikah dengan 5 orang wanita, salah satunya bernama HJ siti walidah selaku pendiri aisyiyah.

KH Ahmad dahlan wafat pada tahun 1923 pada bulan 23 Februari.

3. KH Wahid Hasyim


Seperti Quote pepatah "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya",  KH Wahid Hasyim adalah putra dari Pahlawan nasional KH Hasyim Asyari, dan juga merupakan ayah dari KH Abdurrahman Wahid (Gus dur), kelak dikemudian hari akan menjadi presiden ke 4 Republik indonesia.

kh wahid hasyim

Kh Wahid Hasyim lahir di jombang, 1 juni 1914, semasa mudanya, setelah beberapa lamanya mengeyam pendidikan di berbagai pondok pesantren jawa-mekkah.

Menginjak usia 21 tahun, Dengan semangat untuk memajukan pendidikan pesantren, beliau mengemukakan pemikiran baru bahwa pesantren juga perlu adanya pendidikan ilmu umum.

Setelah menimbang beberapa hal, KH wahid hasyim akhirnya memutuskan untuk aktif di nu, memasuki usia 25 tahuj akhirnya beliau aktif menjadi aggota parta MIAI (Majelis islam a'la indonesia), hingga dikemudian hari beliau ditetapkan sebagai ketua MIAI.

Bukan hanya itu saja.

Semasa penjajahan, beliau membentuk barisan hizbullah untuk membantu indonesia mewujudkan kemedekaannya.

Universitas islam seperti, IAIN hingga menjadi UIN itu semua yang memplopori adalah KH Wahid Hasyim, karena dulunya beliau mendirikan Sekolah Tinggi Islam.

Dan satu lagi.

Rumus pancasila "ketuhanan yang maha esa" adalah pengganti dari rumus "menjalankan syariat islam, bagi pemeluknya", itu semua tak lepas dari KH wahid hasyim.

Atas jasa semasa hidupnya beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional republik indonesia.

4. KH Abdul Wahab Hasbullah


KH Abdul Wahab Hasbullah merupakan salah satu bapak pendiri Nadhatul Ulama, beliau terkenal dengan pemikiran yang modern.

Dakwahnya dimulai dengan mendirikan media surat kabar harian Soera Nadhatul Oelama.

Seperti halnya KH wahid hasyim, beliau Kh wahab lahir di jombang pada 31 mare 1888.

Semasa mudanya beliau telah berkelana ke beberapa pesantren seperti mojosari nganjuk, syeikhona bangkalan madura, pondok pesantren tebu ireng jombang, dan pesantren lainnya.

KH wahab juga dikenal sebagai pelopor forum diskusi antar ulama.

Berkat jasanya beliau di tetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2014 oleh presiden jokowidodo

5. Bung Tomo


Sutomo atau lebih dikenal dengan sebutan bung tomo adalah seorang pahlawan dari kalangan santri, beliau lahir di surabaya, 3 Oktober 1920.

bung tomo

Setelah dideklarasikannya resolusi jihad bahwa hukum membela negara itu wajib dan dijamin masuk surga bagi mereka yang gugur.

Bung dengan semangatnya menggebrak rakyat surabaya melalui radio dan media lainnya, suara lantangnya selalu berbunyi "merdeka atau mati, Allah akbar" terdengar ke sentero kota surabaya.

Hingga akhirnya rakyat surabaya tergerak untuk ikut andil dalam peperangan terbesar dalam sejarah indonesia.

Bung tomo wafat ketika melaksanakan ibadah haji, meskipun begitu beliau di makamkan di surabaya, bukan tempat makam untuk para pahlawan, melainkan tempat pemakaman umum ngagel surabaya.

Atas jasanya beliau di tetapkan sebagai pahlawan nasional indonesia.

Itulah 5 pahlawan dari kalangan santri, meskipun beliau beliau lebih menekankan ke aspek agama, namun mereka mempunyai nasionalisme yang sangat tinggi, hingga mempunyai cukup andil dalam era penjajahan dan sesudahnya.

Tapi perlu kita ketahui, pahlawan dari kalangan santri bukan hanya berjumlah 5 saja, banyak pahlawan santri yang tidak ketahui karena ulah orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Seperti pahlawan pangeran diponogoro, Kh abduk hali, KH zainul arifin, KH zainal mustafa, KH nur ali, dan masih banyak lagi pahlawan lainnya

Oleh karena itu, saat ini warga nadhliyin membuat sebuah buku berisikan profile profile pahlawan dari kalangan santri, dengan tujuan agar para penerus bangsa tidak melupakan mereka.

Seperti yang pernah dikatakan oleh IR soekarno:
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawan.

Jasmera !!

Posting Komentar untuk "5 Pahlawan Dari Kalangan Santri"