Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Santri Yang Selamat Berkat Nadzar

Kisah Santri
Bincang Santri - Sewaktu di pesantren, penulis sering di kisahkan berbagai macam kisah oleh sang guru, salah satunya adalah kisah seorang santri yang selamat berkat nazarnya.

kisah santri

Berikut Kisah Santrinya


Alkisah, seorang santri yang mondok beberapa tahun di pesantren, waktu itu kegiatan pondok pesantren mendekati liburan.

Dimana semua santri harus pulang kerumahnya masing masing, termasuk si salim.

Kampung halaman salim ini berada diluar pulau, jadi dia harus menyebrangi lautan luas agar bisa sampai ke rumahnya.

Setibanya di pelabuhan, nasib sial menimpa salim, kapal yang akan membawanya ke kampung halaman sudah pergi jauh.

Akhirnya salim tak dapat pulang saat itu, salim menunggu munkin ada beberapa kapal nelayan yang mau membantunya dengan memberikannya sebuah tumpangan.

Selang beberapa jam setelahnya, salim melihat perahu nelayan dengan beberapa nahkodanya, sepertinya perahu tersebut akan segera berangkat

Salim : Pak bolehkah saya minta tolong?

Nelayan : Ada yang bisa saya bantu dek?

Salim menjelaskan kronologi kenapa ia bisa berada di pelabuhan itu.

Akhinya pak nelayan mempersilahkan santri tersebut untuk menumpang di kapalnya.

Sungguh bahagia hati salim karena ada orang yang dapat membantunya pulang

Perahu mulai berangkat, ditengah perjalanan, langit mulai nampak kegelapan, sepertinya bakal terjadi badai hujan.

Hujan deras disertai ombak yang begitu besar membuat perahu kecil itu tergoyang goyang.

Salim ketakukan setengah mati, hingga akhirnya di bernadzar

Salim : Ya allah, jika saya selamat dari bencana ini, saya bernadzar tidak akan memakan daging gajah.

Nelayan : Apa kau gila nak, bernadzar seperti itu, emang yang mau makan gajah.

Badai semakin ganas, perahu kecil itu tak kuat menahan tingginya ombak, hingga pada akhirnya perahu itu kecil itu terpanting panting dan terdampar di sebuah pulau yang tak perhenghuni.

Salim beserta nelayan lainnya selamat, tapi mereka tak punya apa apa, perahu yang mereka tumpangi hancur lebur dimakan ombak.

Persediaan makananpun tak ada, hanya ada pasir putih yang menemani mereka semua.

Sudah 3 hari lamanya mereka berada di pantai itu, berharap ada seseorang yang melihatnya dan dapat menolong mereka semua.

Tapi itu hanya sebuah harapan belaka.

Mereka kelaparan, termasuk santri yang bernama salim itu.

Hari berikutnya mereka kaget, ada seekor anak gajah melewati mereka, karena begitu sangat lapar, akhirnya mereka semua menangkap anak gajah tersebut (kecuali si salim yang hanya berdiam diri)

Setelah anak gajah berhasil di tangkap, mereka semua memakannya.

Nelayan : Makanlah daging anak gajah ini nak, kalau tidak kamu akan mati

Salim : Tidak, aku sudah bersumpah kepada allah bahwa aku tidak akan memakan gajah.

Nelayan : Sudahlah, kalau tidak, nanti kamu bakal mati

Salim : Lebih baik begitu pak

Sebagai santri yang mengetahui hukum bersumpah, lebih lebih bersumpah atas nama allah, salim masih memegang teguh nadzarnya

Sudah menjadi hal yang lumrah, ketika seorang kekenyangan rasa kantuk pasti akan menyerang.

Itulah yang di alami oleh para nelayan dan anggotanya.

Dilain pihak, seekor gajah sedang mencari anaknya, gajah tersebur mencoba mencari anaknya dengan bau yang ditinggalkan.

Bau itu semakin dekat, gajah tersebut melihat sekumpulan orang yang sedang tertidur

Gajar mendekati mereka, menciumi bau badan mereka satu persatu, jika kedapatan bau anaknya, gajah tersebut akan langsung menginjak badan orang yang memakan anaknya.

Kini tiba giliran si salim, gajah mulai mencium tubuh salim, apakah ada bau anaknya yang tertinggal.

Ternyata tak ada bau anaknya sama sekali.

Gajah membangunkan salim, salim yang terbangun langsung kaget, melihat ada gajah besar di depannya.

Gajah itu mengisyaratkan kedapa salim untuk menaikinya, awalnya salim merasa takut, tapi lama lama akhirnya salim mau juga karena tak munkin dia berada di tempat seperti itu selamanya, di temani oleh segrombolan mayat para nelayan.

Gajah tersebut mengantarkan salim ke tempat para penduduk berada, perjalanan mereka membutuhkan 2 hari.

Setibanya di desa, salim di persilahkan untuk memakan makanan terlebih dahulu, setelah mendapatkan tenaga yang cukup, salim menjelaskan kronologi kepasa ia bisa sampai kesini.

Setelah mendengar cerita dari salim, para penduduk desa mengantarkan salim ke pelabuhan dan memberikannyan bekal untuk perjalanan ia pulang.

Itulah kisah santri yang selamat berkat nadzarnya, banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini.

Salah satunya adalah janganlah engkau mengingkari janjimu, terlebih lebih janji kepada yang maha esa, terlepas dari itu semua sebagai lekaki kita pantang untuk menarik kata katanya.

Jika ada penambahan atau yang lainnya mohon untuk berkomentar di bawah ini :)

3 komentar untuk "Kisah Santri Yang Selamat Berkat Nadzar"

  1. memang nadzar adalah suatu perjanjian kita kepada Allah, maka hendaknya wajib kita tepati dan jangan sampai kita berpura-pura lupa atau meninggalkannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang seperti itu mas, tapi sekarang banyak yang memudahkan untuk melakukan nadzar tanpa tau sebab dan akibatnya

      Hapus