Santri Petualang Jelajahi Gili Ketapang
Santri Petualang
Bincang Santri - Sudah selayaknya kita yang tiap harinya disibukkan oleh pekerjaan wajib, sunnah ataupun mubah, berhak untuk mendapatkan liburan, seperti halnya santri ini, selama liburan kemaren dia pergi menjelajahi gili ketapang, pulau tersembunyi di probolinggo.
Selasa , 28 Maret 2017 merupakan hari libur dikarenakan ada peringatan nyepi bagi umat hindu.
Dari situlah aku dan teman santri lainnya kepikiran untuk berlibur dan sejenak meluangkan waktu bagi teman lainnya (hitung hitung reuni)
Akhirnya kita sepakat, bahwa tempat yang dituju adalah pulau gili ketapang, pulau yang terletak di kabupaten probolinggo.
Setelah semua perlengkapan telah disiapkan kami semua berdoa agar di beri kelamatan dalam perjalanan.
Waktu itu kami berangkat sekitar pukul 23.45 WIB, mengingat pagi harus sampai sana, dan hitung hitung bisa istirahat jika ada waktu luang.
Kami bersembilan menggunakan sepeda motor, sialnya dalam perjalanan menuju pulau tersebut aku sendirian -_-.
Ternyata apa daya, semua yang telah kita rencakan sungguh diluar dugaan, hujan kebat tiba tiba turun, menghentikan pergerakan kami menuju pulau indah tersebut.
Karena lebih mementingkan keselamatan kami semua bermalam di sebuah masjid di daerah probolinggo, itu sekitar 02.00 WIB
Semua teman santri tertidur pulas, begitu pula aku.
"Allahu akbar", suara adzan berkumandang, ta'mir masjid membangunkan para santri yang sedang tertidur, mereka ingat sewaktu mondok juga dibangunkan seperti itu tapi menggunakan bak air XD.
Sholat berjamaah telah mereka lakukan, sebelum berangkat mereka semua leyeh leyeh terlebih dahulu, ada yang mesan kopi dan rokok di warung sekitar.
Menikmati keindahan probolinggo sejenak, lepas dari panasnya surabaya.
"Bismillah"
05.30 WIB
Kita semua melanjutkan perjalanan, sebelum sampai di tempat tujuan salah seorang santri menelpon petugas, menyatakan bahwa kita telah sampai di pelabuhan.
06.15 WIB
Suasana di pelabuhan layaknya di pasar, banyak orang berlalu lalang, khususnya pendudukan lokal gili ketapang yang membawa senampan ikan.
Semua ikan tersebut akan dijual di pasar, dan hasilnya akan di belikan barang langka di gili ketapang, seperti bensin misalnya.
Kemudian bensin tersebut dijual kembali, karena kalau menjual ikan disana tidak akan laku, mengingat penduduknya adalah nelayan semua.
Kami semua menunggu kapal yang akan menganggut kami menuju gili ketapang, 1 jam lamanya kapal tidak kunjung datang.
Menunggu adalah sesuatu yang menyebalkan, saya sepakat, entah kalau kalian ?
Akhirnya, tidak sia sia aku menunggu, kapal yang dinanti nantikan datang juga, layaknya anak kecil kami befoto ria dia atas kapal.
Kapal bersiap siap untuk berangkat menuju impian, layaknya bajak laut yang gagah menelusuri pulau pulau.
Tapi kami semua adalah santri petualang, santri yang senang berpetualang melihat lihat dan mengangungkan ciptaan allah.
Dalam perjalanan saya pribadi bertanya tanya kepada petugas mengenai pulau tersebut, dengan menggunakan bahasa madura kami bercengkrama.
Dari percakapan tadi, saya mendapatkan poin poin penting, gili ketapang adalah sebuah pulau yang dihuni oleh penduduk madura asli namun tidak punya kampung halaman di madura.
Yah bisa jadi, nenek moyang mereka tidak kembali ke madura lagi.
Kedua, di pulau itu tidak ada listrik, listrik hanya ada di malam hari menggunakan diesel, dan baiknya mereka tidak memikirkan air karena pemerintah sudah menyiapkan pipa bawah air untuk penduduk sana.
Ketiga, penduduk di sana berjumlah 40.000 orang dan semua kenal satu sama lain, bayangkan ? tapi saya pribadi tidak begitu kaget, karena memang sifat orang madura seperti itu.
Keempat, hanya ada 2 masjid disana, dan 3 pendidikan (Sd dan SMP), kalau SMA harus pindah ke probolinggo
Kelima, semua pemuda pemudi disana adalah santri dan santriwati, mereka semua mondok di probolinggo dan kota sekitar.
Sesampainya di sana, saya pribadi kaget, baru kali ini saya menemukan air laut yang memang benar benar bening.
Dibawahnya terlihat jelas karang karang dan bebatuan, ingin sekali rasanya meloncat, tapi sayang aku tidak bisa berenang -_-.
Kami oleh petugas di arahkan kesebuah tempat yang di kerematkan oleh penduduk asli sana.
Goa kucing, itulah namanya.
Goa yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai tempat petilasan (istirahat) syekh maulana ishaq, disebut goa kucing, karena dulunya beliau hidup bersama dengan ratusan kucing.
Kami di tuntukkan ke sebuah sumur tua tempat beliau minum, dan ada juga sumber 7 (sumur berjumlahkan 7)
Setelah mengetahui sejarah, tak lengkap jika tak merasakan indahnya pulau.
Namun sebelum itu, kami menjama' sholat terlebih dahulu.
Kami semua bersiap siap untuk berenang, menggunakan sebuah pelampung, dan kaca mata layaknya film jejak petualang, tapi judulnya diganti santri petualang XD.
2 jam lamanya kami semua berenang dilaut yang begitu bening, tidak terasa kulit sudah menjadi hitam -_-.
Kami berkemas kemas untuk selesai, dan persiapan untuk makan.
Namanya juga orang madura, pelayanan mereka sungguh 1000℅ memuaskan.
15.00 WIB
Setelah makan makan, kami bersiap siap untuk pulang, menanti tempat mana yang akan kami kunjungi.
Selamat jalan pulau tersembunyi salam dari santri.
Itulah kisah santri petualang jelajahi gili ketapang, jika ada ingin berbagi kisah seperti halnya teman di atas, bisa melalui halaman berbagi kisah, selamat berlibur :).
Kami berkemas kemas untuk selesai, dan persiapan untuk makan.
Namanya juga orang madura, pelayanan mereka sungguh 1000℅ memuaskan.
15.00 WIB
Setelah makan makan, kami bersiap siap untuk pulang, menanti tempat mana yang akan kami kunjungi.
Selamat jalan pulau tersembunyi salam dari santri.
Itulah kisah santri petualang jelajahi gili ketapang, jika ada ingin berbagi kisah seperti halnya teman di atas, bisa melalui halaman berbagi kisah, selamat berlibur :).
Posting Komentar untuk "Santri Petualang Jelajahi Gili Ketapang"