Ayo Mondok Jadi Santri
Gerakan Ayo Mondok
Bincang Santri - 2 tahun telah berlalu sejak di deklarasikannya gekaran ayo mondok oleh PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), tepatnya pada bulan Mei 2015 tahun lalu, hingga saat ini gerakan ayo mondok masih terus berjalan dan sampai kapanpun takkan pernah berhenti mengajak putri putri indonesia untuk merasakan nikmatnya hidup di pondok pesantren.
Di tenggarai oleh RMI (Rabitha Ma'ahid islamiyah NU), gerakan ayo mondok akhirnya tercipta.
Salah satu alasan yang mendasari munculnya gerakan tersebut adalah keprihatinan ormas NU melihat masyakarat indonesia kini yang sudah tidak tertarik lagi dengan lembaga pendidikan pondok pesantren.
Padahal jika kaji secara mendalam, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua yang ada di indonesia pertiwi.
Bahkan sebelum indonesia merdeka, pondok pesantren sudah ada, contohnya adalah pondok pesantren sidogiri pasuruan yang lahir pada tahun 1745
Sejarah telah mencatat, bahwa banyak dari kalangan kyai yang telah berkontribusi pada indoensia, baik sebelum dan maupun sesudah.
Contohnya, KH Hasyim asyari, salah satu pendiri organisasi islam terbesar saat ini, beliau sangat berkonstribusi pada indonesia, lebih lebih pada saat kemerdekaan indonesia terancam hilang.
Dengan menggunakan ilmu yang beliau miliki, beliau menetapkan sebuah keputusan yang di kenal dengan sebutan resolusi jihad.
Sebuah seruan, bahwa membela tanah air adalah kewajiban setiap masyarakat itu sendiri dan surga sebagai balasannya.
Lantas berlatar apakah beliau, kenapa hanya bermodalkan tulisan, beliau bisa menggerakkan ribuan hingga ratusan ribu orang ?.
Beliau adalah santri, santri menempuh hidup di pondok pesantren, hingga akhirnya menjadi kyai dan membuat pesantren sendiri.
Tak hanya KH Hasyim asyari saja yang menjadi pahlawan dari kalangan santri, masih banyak pahlawan lainnya yang berlatar belakang santri.
- Baca Juga : 5 Pahlawan dari kalangan santri
Masih ragu dengan santri ?
Tahukah sobat dengan jenderal sudirman yang terkenal itu ? terkenal akan gaya berperang gerilyanya.
Tahukah latarbelakang beliau ? apakah predikat sarjana telah beliau tempuh ? atau doktor ?
Tak banyak yang tahu bahwa beliau hanya seorang lulusan madrasah di desanya, seorang lulusan madrasah saja bisa menjadi seperti itu, apalagi kalau sudah jadi kyai.
Di pondok pesantren, mata pelajaran madrasah mudah sekali untuk di dapatkan, karena pelajaran macam macam itu sudah menjadi bagian dari santri.
Masih tetap ragu untuk mondok ?
Sebagai orang tua, pastinya sobat ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, menyekolahkan anaknya setinggi tingginya agar masa depannya bisa terjamin.
Meskipun terjamin, apakah bapak ibu menjamin bahwa anak bapak ibu terjamin dari segala keterpurukan.
Tidak semuanya memang, tapi melihat dari zaman yang tak bisa terkendali ini, semakin susah untuk menjamin keterpurukan itu, apalagi jika terkena dampak dari pergaulan bebas.
Lainnya dengan hidup di pondok pesantren, putra bapak ibu akan mendapatkan ilmu baik secara batiniyah maupun jasmaniyah.
Kasih sayang dari seorang guru memang berbeda dari orang tua, tapi bapak ibu juga harus tahu, bahwa guru juga merupakan orang tua selain bapak ibu.
Setidaknya kekhawatiran jauhnya kasih sayang terhadap orang tua tidak akan terjadi di pondok pesantren, karena kyai serta guru akan memperhatikan santrinya layaknya anaknya sendiri.
Masih tidak mau memondokkan anaknya ?
Di era ini, banyak sekali alasan alasan kenapa orang tua harus memondokkan anaknya di pondok pesantren.
Jika yang bapak ibu pikirkan adalah, sekolah umum, tenang saja, sekarang ini sudah banyak pondok pesantren yang telah menyediakan sekolah umum seperti ponpes gontor, tebu ireng dan ponpes lainnya.
Jika susah mencari informasi terkait pondok pesantren yang menyediakan sekolah umum, bapak ibu bisa mencari info tersebut di web resmi ayomondok
Jadi bapak ibu tak perlu khawatir jika anak bapak ibu sudah keluar dari pesantren, mereka sudah siap untuk bersaing dan mengamalkan kepada masyarakat apa yang di dapatkan di pondok pesantren.
Dengan memadukan dzikir serta faqir, SDM yang dimiliki oleh santri sangat terlihat berbeda dengan anak lainnya.
Semoga dengan membaca ini, bapak ibu bisa mempertimbangkan kembali keputusan bapak ibu.
Meskipun tidak seperti lainnya, tapi saya bangga bisa berpastipasi dalam kegiatan gerakan ayo mondok melalui tulisan kocar kacir ini.
Ayo mondok rek, dari santri untuk negeri pertiwi :)
Posting Komentar untuk "Ayo Mondok Jadi Santri"