Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Nasehat KH Maimun Zubair Untuk Santri

Nasehat KH Maimun Zubair
Bincang Santri - KH Maimun zubair adalah seorang ulama kharismatik yang tempat di sarang, rembang, beliau juga merupakan pengasuh pondok pesantren al anwar sarang, sebagai ulama kharismatik, nasehat nasehat beliau selalu di nantikan oleh para santri dan juga masyarakat sekitar, berikut 6 nasehat KH Maimun Zubair untuk santri, tapi sebelum itu alangkah baiknya kita mengenali siapa KH Maimun Zubair sebenarnya.

nasehat kh maimun zubair

KH Maimun Zubair lebih dikenal dengam sebutan mbah mu, beliau lahir pada hari kamis, 28 Oktober 1928, sebagai putra pertama dari KH Zubair, pada tahun 1945 beliau mondok di pesantren lirboyo yang pasa saat itu di asuh oleh KH Abdul Karim.

Namun sebelum mondok, beliau di ajarkan oleh ayahnya ilmu ilmu seperti nahwu, balaghoh, fiqih dan ilmu lainnya.

KH Maimun bernasehat kepada para santri agar melakukan hal hal ini.

1. Kalau mengajar jangan semata mata karena uang


Dulu semasa penjajahan ada di bumi pertiwi, para penjajah mau mengajar orang pribumi dengan syarat agar dibayar.

Itulah mengapa Kh maimun zubair melarang santrinya kalau memgajae jangan semata mata karena uang.

Kalau sudah seperti itu kan akhirnya sama dengan para penjajah, tak ada bedanya sama sekali.

Padahal, sekarang ini banyak sekali ditemui guru yang tak mau mengajar karena honor atau gajinya sangat sedikit.

Alangkah baiknya jika orang orang diatas lah yang mendanai para guru tersebut agar para guru bisa hidup lebih layak.

Jadi teringat pesan guru saya.

"Guru itu jangan di jadikan sebagai profesi, jadikanlah guru sebagai tempat untuk mengamalkan ilmu".

2. Santri itu harus punya usaha


Nasehat ke dua ini ada kaitannya dengan nasehat yang pertama, maksudnya agar para santri tidak menjadikan guru sebagai tempat untuk mengais hidup.

Oleh karena itu alankah baiknya para santri mempunyai dana tersendiri selain mengajar seperti berdagang dan usaha lainnya.

Sebab munkin jika kita hanya mengharap rezeki dari mengajar, jikalau ada kendala sedikitpun pasti mengeluh.

Jadi solusinya ya santri harus punya usaha sendiri.

3. Pilih istri yang tidak mengenal duniawi


Mempunyai anak sholeh dan sholehah adalah dambaan setiap orang tua, kelak dengan adanya anak sholeh sholehah bisa menuntun kita ke surga.

Siapa yang tak mau coba.

Kh maimun zubair pernah mengatakan pilihlah istri yang tak mengenal urusan duniawi, seperti senang berpuasa, ibadah, dan kebaikan lainnya.

Jika tidak, maka anda sebagai suamilah yang melakukan hal hal tersebut.

Logikanya, jika ingin mendapatkan sebuah beras yang berkualitas maka ladang (wanita) dan benih (lelaki) harus berkualitas.

4. Jangan terlalu sering su'udzon, karena bisa membuat hati gelap dan hidup sulit


Kh maimun zubair juga bernasehat kepada santrinya agar tidak terlalu sering melakukan su'udzon kepada orang lain.

Karena hal itu bisa membuat gelapnya hati dan susahnya hidup.

Sebagai orang yang mencari ilmu, santri paham akan istilah ilmu adalah cahaya.

Sedangkan hati adalah tempatnya ilmu, bagaimana ilmu bisa masuk jika hatinya sudah gelap.

5. Pisahkan uang subhat dengan jerih payah sendiri


Kebiasaan seperti susah untuk kita temukan, meskipun ada beberapa orang yang melakukannya seperi KH Maimun Zubair.

Dengan memisahkan uang subhat dengan hasil jerih payah sendiri kita bisa menghindari hal hal yang tak dinginkan.

Seperti dampak mengkomsumsi barang subhat yang bisa menjadi kerasnya hati.

Kalau dampak dari subhat aja begini apalagi haramnya.

Susah? Memang susah melakukan baik.

6. Harus gagah meskipun ingin menangis


Sebagai orang yang serba keterbatasan, sudah sepatutnya santri menangis karena itu, tapi Kh maimun berkata santri itu harus gagah meskipun ingin menangis.

Meskipun serba keterbatasan, tapi inilah yang akan membuat santri layak untuk ditiru di kehidupan bermasyarakat.


Itulah 6 nasehat KH maimun kepada santri, jika ada penambahan serta apa saja mohon untuk berkomentar di bawah ini, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "6 Nasehat KH Maimun Zubair Untuk Santri"