5 Sifat Santri Yang Patut Untuk Ditiru
Sifat Anak Pesantren
Lalu apa saja sifat sifat itu?
Berikut kami uraikan mengenai 5 sifat santri
Sebelum membaca artikel pastikan anda tidak beranggapan bahwa semua santri seperti ini, namun lebih ke seperti ini XD.
1. Sopan Santun
Sifat yang pertama adalah sifat sopan santun, di awal mondok, bukan ilmu fiqih, tauhid, nahwu atau semacamnya yang di ajarkan, namun santri baru akan di ajarkan ilmu sopan santun pengambilan dari kitab ta'lim muta'allim.
Kitab tersebut berisikan tentang bagaimana sikap seorang tholabul ilmi (santri) kepada gurunya.
Bagaimana tutur kata yang baik kepada sang guru dan bagaimana sikap santri jika ada kyainya.
Semua terpapar jelas dalam kitab ta'lim muta'allim.
Dengan pengajaran langsung dari orang yang sudah mengamalkannya, menjadikan santri seorang yang sopan dan santun bagi orang tua, guru dan juga mertua.
Mereka para santri sudah paham betul letak antara ilmu dan akhlaq.
Dan dikemudian hari, mereka akan mengaplikasikannya kepada orang tua mereka.
Orang tua mana yang tak senang melihat anaknya begitu sopan kepadanya.
Setiap orang tua pasti mendambakannya, lebih lebih sekarang ini, semakin banyak anak yang tak patuh kepada orang tuanya. (Naudzubillah)
Sebagai orang tua mestinya membuat suatu kebijakan untuk anaknya, salah satunya dengan memondokkan anaknya
Bukan hanya guru dan orang tua yang mendapat dampak dari sopan santunnya seorang santri.
Mertua pun akan mendapat imbasnya, mereka para mertua akan senang melihat sikap mantunya yang begitu sopan dan santun. XD
Insya allah
2. Disiplin
Di kehidupan pondok pesantren, santri diajarkan untuk tidak telat dalam keadaan apapun dan selalu mentaati peraturan yang ada.
Awalnya bagi santri baru akan terasa amat susah, (namanya aja baru, gimana gimana mesti harus menyesuaikan keadaan)
Tapi lama kelamaan para santri itu akan terbiasa, karena setiap pondok pesantren tak lepas dari "Dipaksa, Terpaksa, dan akhirnya Terbiasa".
Dipaksa untuk melakukan itu, kalau tidak melakukan akan mendapat takziran, akhirnya sang santripun Terpaksa untuk melakukannya.
Waktu sudah berlalu, akhirnya sang santri sudah terbiasa dengan kegiatannya.
Entah itu kegiatan mengaji, hafalan maupun setoran
- Baca Juga : Setoran, Kegiatan yang menakutkan bagi santri
Kedisiplinan mereka sudah tidak dapat diragukan lagi, di era yang semakin modern ini, susah untuk mencari pekerjaan.
Begitupun dengan perusaan atau istansi, mereka juga kesusahan mencari seorang pekerja.
Oleh karena itu sifat kedisiplinan santri patut kita tiru.
3. Sederhana
Sifat yang kedua ini jarang sekali kita temukan di kehidupan masyarakat, lebih lebih di daerah perkotaan.
Sifat angkuh yang menyelimuti diri manusia, membuat mereka enggan untuk hidup sesederhana munkin.
Namun angkuh bukanlah sifat seorang santri, mereka mondok di ajarkan untuk hidup sederhana.
Entah itu sederhana pakain, makanan, kamar tidur, maupun kamar mandi.
Dari soal makanan, mereka setiap harinya makan berlaukkan tahu dan tempe, bahkan ada juga yang hanya berlaukkan garam + minyak (Nasi goreng ala santri XD).
Namun, dibandingkan dulu terkait soal makanan, santri dulu dengan santri sekarang beda jauh.
Beberapa orang mengatakan "santri sekarang tirakatnya kurang"
Itu memang benar adanya, meskipun begitu, itu semua tak dapat merubah eksistensi (hakikat) seorang santri.
Tadi sederhana soal makanan, sekarang soal tempat.
Pernahkah pembaca memasuki kamar santri?
Kamarnya memang luas, tapi tak layak jika banyak orang yang menempati nya.
Bayangkan saja, kamar yang ssharusnya di isi oleh 10 santri namun malam diisi dengan 20 santri.
Jika wali santri masuk, mereka akan berpikir sedang berada dipasar, karena didepan mereka terdapat ikan pindang yang berjejeran XD.
Disamping itu mereka hanya beralaskan keramik, soal bantal mereka tak ambil pusing, bantal mereka adalah bokong temannya XD
Sifat sederhana ini, insya allah akan terbawa ke dunia bermasyarakat sesungguhnya.
Mereka tidak akan terkejut jika keadaan itu menimpa mereka, karena sadari dulu mereka sudah terbiasa akan hal itu.
Buat para wanita, jika anda ingin hidup sederhana, santri adalah jawabannya XD.
4. Kebersamaan
Sifat kebersamaan mereka dapat di ajungi jempol, berbagai kegiatan mereka lakukan secara bersama, baik itu makan bersama, tidur bersama, hingga mandi bersama sama XD
Ada banyak faktor, kenapa sifat kebersamaan mereka begitu kuat dan erat.
Salah satunya adalah keadaan, keadaan membuat kebersamaan mereka semakin kuat.
Keadaan karena mereka teman seperjuangan mondok, keadaan dalam sekamar, keadaan sama sama tak punya uang bahkan keadaan karena di takzir bersama.
Kebersamaan mereka bukan hanya di pesantren saja, di waktu liburan pun mereka akan berjanji untuk saling bertemu (cie cie XD)
Selama satu sama lain masih hidup, mereka akan terus menjaga kebersamaan itu.
5. Mandiri
Sifat terakhir yang miliki santri adalah sifat kemandiriannya, ibarat sebuah burung yang di lepas oleh orang tuanya, santri pun begitu.
Dengan tujuan baik untuk anaknya sendiri, mau tak mau santri harus merelakan kasih sayang orang tuanya
Di pesantren mereka akan belajar bagaimana hidup tanpa bimbingan orang tua.
Bagaimana cara mereka mengelola uang, mengelola pikiran, hingga mengelola makanan XD
Oleh sebab itu semua santri pasti mempunyai sifat kemandirian yang jarang miliki oleh anak seusianya
Itulah 5 sifat santri yang patut untuk ditiru, tapi perlu di ketahui juga bahwa tak semua santri memiliki sifat sifat tersebut.
Tapi insya allah kebanyakan para santri mempunyainya, jika ada penambahan terkait ini, mohon untuk berkomentar di bawah ini
Kendaknya memang sifat ini harus ada pada diri kita, tidak mesti menjadi santri dulu baru harus punya sifat kyk gini. Hehehe
BalasHapusSaya setuju mas, tak harus menjadi santri jika ingin jadi santri, tapi setidaknya santri adalah orang yang bermukim di pesantren
HapusKalau ingin sifat santri melekat terus dalam diri kita, sifat santri tersebut harus dipraktekkan saat masih kecil... kalau sudah besar susah untuk ngubahnya.. hehehe...
BalasHapussetuju mas, oleh karena itu disetiap pesantren pasti menerapkan sistem dipaksa, terpaksa, dan terbiasa
HapusSantri juga kreatif mas.. Mereka bisa berkarya dengan keterbatasan
BalasHapusmaaf mas, untuk itu saya lupa hehe
Hapus