Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teman Santriwatiku Menikah

Menikahi Santriwati
Bincang Santri - Hidup tak lengkap jika tak merasakan nikmatnya dunia, itulah yang di rasakan oleh salah seorang teman santriwatiku, kebahagiaan mengelilinginya dalam setiap malam (bukan malam pertama XD), bukan karena uang atau kebahagiaan lainnya, namun sekarang ini ada seorang lelaki yang akan memimpinnya dalam menggapai kebahagiaan sejati.

menikahi santriwati

Surabaya, Jumat 17 Maret 2017 adalah saksi bisu antara mereka berdua, jika dulu mereka di batasi oleh batas batas yang ditentukan islam, sekarang malah sebaliknya, kedekatan di antara mereka berdua tentunya akan mendapatkan suatu yang berkah.

Di usianya yang menginjak 21 tahun, santriwati ini menikah, tapi aku tak kaget, yah mengingat wanita memang seharusnya menikah di usia usia seperti itu, kalau kelamaan takut ketuaan XD.

Berawal dari kedatangan ayahnya di pondok pesantren, aku bertanya :

Aku : Mau Ngapaian pak ?
Ayah Santriwati : Mau sowan ke masyaikh
Aku : Ada apa yah pak ?

Sambil tersenyum beliau menjawab

Ayah santriwati : Mau nyari tanggal untuk putriku

Dari perkacapan itulah aku mengambil kesimpulan bahwa tanggal yang di maksud adalah hari pernikahan.

Dan memang benar, sebulan setelahnya, saat sedang berada di kantor mengerjakan apa yang perlu di kerjaan, adeknya yang merupakan alumni serta temanku, membawakan sebuah undangan.

Resepsi, 17 Maret 2017

Alhamdullillah temanku yang satu ini sudah mau di halalin (begitu pikirku)

Mau tak mau harus siap ngeluarian bowoan (uang untuk pernikahan) XD

Sempat kepikiran, teman teman sudah menikah semua sedangkan aku hanya bisa menunggu kekasih yang tak datang XD atau lebih tepatnya Jones XD.

Menikah menurutku bukan hanya sekedar naik kuade, ataupun ngirim undangan, bahkan lebih parahnya bukan hanya sekedar masalah ranjang XD.

Singkatnya menikah itu agar bisa menuntun kita kepada apa yang di ridhoi oleh allah (bahas menikah, padahal masih labil XD)

Aku tak begitu mengenal lekaki yang akan menjadi calon teman santriwatiku, sedikit mengerti bahwa dia adalah mahasiswa di salah satu universitas negeri surabaya (bukan unesa loh yah).

Tapi itu tak penting, selama ada kebahagiaan di antara mereka berdua, mengapa tidak.

Setelah mendapatkan undangan, kukirimi pesan kepada teman teman santri lainnya, kutanya apakah mereka sudah mendapatkan undangan ?

Mereka menjawab iya, dan kami sepakat akan berkumpul di acara resepsi tersebut.

Aku telat 1 jam dari yang di jadwalkan, kucari teman santri lainnya, dan ternyata ada beberapa santri lainnya yang menunggu.

Jika tamu undangan duduk di tempat yang telah di tentukan, berbeda dengan kami, sebagai teman salah satu pengantin, kami di persilahkan duduk di ruang tamu ruang (munkin karena tempat duduk full yah XD).

Pengantin masih berada di kuade dengan beribu kebahagiaan, aku dan teman lainnya hanya bisa melingkar mengitari ruang tamu yang telah kosong dari perabotan rumah tangga (lesehan).

Akhirnya, beberapa santri lainnya datang, dimulai lah nostalgia bagaimana keadaan mereka sewaktu mondok.

Saling menggojlok sudah menjadi makanan bagi kami.


Karna sudah menjadi kebiasaan selama nyantri tak ada rasa marah atau dendam selama gojlok satu sama lainnya.

Masih terus bercerita melebehi emak emak yang lagi ngerumpi XD, dan yang menjadi topik saat itu adalah kenangan salah seorang teman yang tanpa sengaja memakan suatu yang tak layak XD, berikut kisahnya.


Ruang tamu saat itu seperti warung kopi saja, mengingat kami jarang bertemu, mau tak mau ajang pernikahan teman di jadikan tempat untuk nongkrong XD

Tak terasa, pengantinnya sudah turun dari panggung, dan menghampiri kami semua, tak melewatkan kesempatan itu, aku menawarkan diri untuk foto bersama, yah hitung hitung agar bisa ketularan XD

Setelah makan dan foto bersama, kami semua meninggalkan tempat tersebut mengingat saktu sudah malam, semua saling bertegur sapa, tanda akan kembali berpisah dan menjalani kehidupan masing masing.

Untuk teman santriwati, semoga pernikahanmu seperti pernikahan ali dengan fatimah, kalau tidak, semoga sakinah mawaddah warahhmah, doakan temanmu juga ya, agar bisa menyusul, amiin.

3 komentar untuk "Teman Santriwatiku Menikah"

  1. Begitu kalo teman jarang ketemu sekali ketemu eh udah nikah padahal dulu sedeng asik asiknya berteman , mulai dari nakal bareng, jail, kumpul kumpul. Sudah wajar resepsinya dijadikan warung kopi hehehehe

    BalasHapus
  2. Baca artikel ini pengen segera nikah. Apalagi teman2 seangkatan udh pada nikah aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, saya ditinggal nikah oleh teman teman huhu

      Hapus