Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Amanah Sang Kyai

Amanah Kyai
Bincang Santri - Sudah 2 jam lamanya sejak mereka berdua duduk bersama, menanti jawaban dari seorang santri yang bernama ahmad, karena jawabannya lah yang menentukan puluhan hingga ratusan nyawa orang orang, tapi tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, ruangan nampak sunyi, kalaupun ada suara, itu hanya sebatas detingan dari jam dinding.

amanah kyai

"Baiklah kalau itu jawabanmu" pak polisi membuka suara untuk pertama kalinya.

Ahmad semakin tertunduk.

Tak tahan dengan pendirian ahmad yang begitu kuat, akhirnya polisi tersebut meninggalkan ahmad sendirian dalam ruangan.

-----

"Apakah ada informasi terbaru dari kasus ini" tanya polisi

"Maaf pak, kami tak menemukan info yang bapak cari" polisi berpangkat rendah menjawabnya.

Polisi : "Baiklah kalau begitu, kita harus cepat cepat menemukan markas mereka"
Polisi Rendah : "Maaf pak, bagaimana dengan info dari santri itu"
Polisi : "Dia masih tetap teguh dengan pendiriannya, dia tak dapat diandalkan sama sekali"
Polisi Rendah : "Lantas apa yang mesti kita lakukan terhadapnya"
Polisi : "Bawa dia masuk ke sel, semoga saja dia berubah pikiran"
Polisi Rendah : "Siap pak"

-----

Di suatu tempat, di mana kemaksiatan merajarela, laki laki dan perempuan berhamburan tanpa ada penghalang sama sekali.

Sejauh mata memandang wanita berkeliaran dengan mengenakan pakain yang tak pantas, tanpa merasa malu sebagian masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan "olo dadi"

Tempat prostitusi terbesar di kota "bulo", ada pula yang mengatakan bahwa "olo dadi" adalah surganya para lelaki, entah mengapa tempat itu selalu lolos dari razia pemerintah, entahlah.

Kebanyakan penduduk sekitar bekerja di tempat itu, karena daya tarik yang begitu besar, hingga mendatangkan clien atau pelanggan dari luar kota hingga mancanegara.

Tak tanggung tanggung, pendapatan dari kota tersebut hampir setara dengan pendapatan ibu kota.

Tak heran bila, banyak warga dari kota tetangga berhijrah untuk mengais rezeki disana, karena di zaman seperti ini, susah untuk mencari rezeki yang halal.

Dibalik kesenangan itu semua, mereka tak sadar, ada sekelompok orang orang yang ingin merenggut hidup mereka, serta mengambil apa yang mereka miliki.

"Bagaimana, apakah persiapan kita sudah selesai ?" tanya pak kyai pada saiful.

"Insya allah, kami sudah siap untuk jihad fii sabillah yai" saiful menjawab dengan seteguh hati.
Kyai : "Apakah kalian yakin dengan semua ini ?"

"Yakin kyai" jawab saiful dan soim secara bersamaan.
Kyai : "Baiklah kalau begitu, semoga kalian mendapat balesan dari apa yang kalian lakukan pada hari ini, semoga allah membalas nya di akhirat nanti"

Soim dan Saiful : "Amiin"
Kyai : "Hati hati anakku, semoga kalian selamat sampai tujuan"

Soim dan Saiful : "Enggeh yai"
Kyai tak tega melihat santri yang ia anggap sebagai anaknya sendiri melakukan amanah yang amat begitu besar.

"Seandainya tugas ini tidak kuserahkan pada kalian berdua, percayalah, salah satu di antara kalian akan kunikahkan dengan putriku azizah" batin pak kyai setelah kepergian mereka berdua.

Dengan menggunakan mobil, mereka berdua  berangkat untuk melakukan amanah yang mereka yakini akan kebenarannya, JIHAD FII SABILILLAH

Apakah tugas mereka berdua akan berhasil, atau malah gagal ? entahlah, nantikan saja episode selanjutnya ya

(Bersambung)

-----
Kembali Ke :
Episode 1 : Kisah cinta seorang santri pesantren

Episode 2 : Terorisme Pesantren

Episode 4 : Jalan sang santri

Lanjut Ke :
Episode 7 : Rencana santri teroris

Episode 8 : Temu santri

Oh iya kawan, maafkan admin jika sobat menunggu lama untuk episode ini, karena admin juga punya kesibukan sendiri, sekali lagi admin minta maaf, jika ada ada yang perlu di pertanyakan jangan sungkan sungkan untuk bertanya melalui form hubungi kami, atau bisa melalui komentar di bawah ini.

Dan jika sobat ingin berkonstribusi dalam pengembangan website ini, sobat bisa berbagi kisah dengan kami.

Itulah episode ke 6 dari cinta seorang santri, jika ada penambahan atau apa saja mohon untuk berkomentar di bawah ini ya :)

Posting Komentar untuk "Amanah Sang Kyai"